Friday, September 30, 2005

RASULULLAH S.A.W. DAN PENGEMIS YAHUDI BUTA

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta yang hari
demi hari apabila ada orang yang mendekatinya, dia selalu berkata "Wahai
saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan
dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa
makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan
yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan
agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW
melakukannya hingga baginda wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada
lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta
itu.
Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau
bertanya kepada anaknya, "Anakku adakah sunnah kekasihku Rasulullah yang
belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah
engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang
belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abu
Bakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana",
kata Aisyah r.ha.
Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk
diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan
memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya,
si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu?". Abu Bakar r.a
menjawab, "Aku orang yang biasa". "Bukan! Engkau bukan orang yang biasa
mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila dia datang kepadaku
tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang
yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu
dihaluskannya makanan itu", pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata
kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku
adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia
adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu
Bakar r.a. dia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian? Selama
ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku
sedikitpun, dia tetap mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, dia
begitu mulia. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya melafazkan syahadah di
hadapan Abu Bakar r.a.
Siapa yg dikehendaki ALLAH kebaikan, nescaya ia akan di beri kefahaman
mengenai agama.

Wassalam.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home